Mulai dari deposit bermasalah, gagal penarikan (withdraw), hingga makian pemain soal gim rusak yang menjadi penyebab kekalahan mereka. Seperti orang kebanyakan, sebelum terjun ke bisnis judi daring, Dennis mengira punya uang banyak adalah kunci bahagia. Namun, justru keuntungan besar saat mengelola situs judi daring sendiri menjadi titik balik Dennis ke kehidupannya sekarang.
Abai Menghukum Bandar Judi
Pemerintah fokus mengejar dan menghukum pejudi online. Mujianto mengungkap dalam kasus ini, otak pembuat situs itu salah satunya merupakan ABH yang masih duduk di bangku SMA dan satu temannya sudah tidak sekolah. Sementara dua pelaku lainnya merupakan orang dewasa.
Buron 4 Bulan, Beta Bakar Rumah Ortu Usai Tak Diberi Uang untuk Judol Ditangkap
Mereka masih mengirim konten-konten yang dilarang itu. Para admin harus bertindak menghapus pesan itu secepatnya. Andang termasuk yang paling aktif melakukan itu. Tak seperti Dennis dan Hafid, Oni telanjur terjerat adiksi judi, yang mengikat dirinya harus menjalani realitas bekerja di perusahaan judi demi juga untuk berjudi. Jika Dennis merantau ke luar negeri, Hafid tetap di Indonesia.
Alih-alih berhenti, ia justru mencari cara untuk bisa terus bermain. Ia mengaku menjual dua mobil hingga menggadai sertifikat rumah. Tetapi bukan buat usaha, malah masuk ke situ (judi daring). Anggota memang dipersilakan berbagi cerita tentang niat atau upayanya berhenti bermain judi daring. Anggota-anggota lain kemudian membalas untuk saling menguatkan dan menyemangati.
Grup yang baru beranggota 190 orang itu memang dibuat khusus sebagai ruang diskusi, edukasi, curhat, berbagi pengalaman, saran, dan solusi melepas jerat candu judi daring. Sekaligus ruang untuk saling mengingatkan tentang bahaya judi daring. Para pejudi pada akhirnya sadar bahwa berjudi menjadi bentuk kecanduan yang sulit mereka atasi. Di ruang cakap-cakap virtual, seperti Whatsapp (WA), mereka membentuk semacam ”support group”, salah satunya grup WA bertajuk ”Hijrah Community”. Lantaran pinjaman dari ibunya belum cukup, Ia pun harus menjual barang pribadi. Hasilnya sebagian besar untuk bayar utang pinjol dan disisakan sedikit untuk diputar lagi di situs judi.
- ”Ibaratnya, ini masih sekadar tabuhan genderang, sementara perangnya belum tampak,” katanya.
- Sebelum menjadi seperti sekarang, ia sempat berjualan kaus kaki hingga jadi kurir ekspedisi.
- ”Dulu, anak perempuan saya yang paling besar bahkan sempat tidak mau mengakui saya,” kata Andang masygul.
Menurut Bambang, penindakan pelaku slot gacor hari ini judi online baru menyentuh pion-pion, yakni operator dan pemain di level bawah. Sedangkan bandar besar, otak perjudian online, ataupun pelaku pencucian uang hasil judi online hingga saat ini belum tersentuh. ”Padahal yang lebih penting adalah menghukum bandar,” ujarnya. ”Merekalah yang mendapat keuntungan besar dari perjudian.” Andang (40), bukan nama sebenarnya, pria asal Jawa Timur, menjadi salah satu admin di grup WA tersebut. Selain berusaha melunasi sisa utang Rp 180 juta akibat bermain judi daring, Andang kini harus berjuang demi bisa pulang ke rumah dan berkumpul kembali dengan istri dan anak-anaknya.
UNAND mulai buka jalur SIMA, simak kiat dan info lengkapnya langsung bersama Wakil Rektor I UNAND
- Pria itu dinyatakan terbukti mengendalikan praktik perjudian online.
- Menurut Dennis, investasi yang dikeluarkan di awal paling untuk menyewa kantor, membayar karyawan, termasuk membeli komputer dan pasang internet.
- Ia mengatakan dua admin slot bertugas membagikan situs dan melakukan promosi melalui media sosial.
Strategi “nyaris menang” tersebut juga dinilai lebih menggairahkan meskipun lebih membuat pemainnya merasa frustasi. Meski mendapat gaji yang cukup, ditambah bonus, sehingga bisa membayar kebutuhan paman dan neneknya, Hafid mengaku tidak betah bekerja di sana. Menurut Hafid, hal itu sangat bisa dilakukan oleh pengelola situs.
Karena memang dulu, dari yang senior-seniornya (pekerja judi) juga suka ngasih nasihat gitu, ya,” kata Dennis. ”Ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 10 miliar,” ucapnya. Pengelola judi online ini telah beroperasi sejak Februari hingga November dengan penghasilan mencapai Rp 60 juta. ”Kedua pelaku anak di bawah umur dan dua orang pelaku sudah dewasa,” katanya. Adapun modus para pelaku yakni membuat 2 website slot dengan nama yang berbeda. Ia mengatakan dua dari empat orang pelaku merupakan pelajar yang masih sekolah SMA wilayah Kabupaten Pangandaran.